meresap menuju mata yang di tangkap oleh retina
debu berayun di bulu mata sempat mengganggu
sama seperti akar yang menunggu air untuk turun
pelangi sempat turun hanya untuk beberapa saat
sama seperti harapan yang hilang membuatmu semakin tersesat
sempat ku menghampiri sesuatu yang membuatku bahagia
namun semua itu ternyata hanya bekas luka.
purnama datang bergantian untuk menyabut hari yang cukup lelah
semua puisi dan bunga sudah tergeletak di tanah
susah.... tak bisa ku bersikap karena seuanya sudah susah....
mungkin sudah waktunya baginya untuk menyerah
lelaki hanyalah sebuah subjek yang berkerja untuk mencari
menunggu bukan lah prinsip yang menurut mereka harus diingkari
apakah akan terus seperti tu?
mungkin, aku, dia, dan mereka juga tidak tahu....
*teman ku sempat bilang
yang mudah diajak pergi, mudah juga perginya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar