Seketika otak ini terasa gelap, tak memandang apa-apa
kecuali cahaya berwarna putih yang bercampur dengan kegelepan yang membawa ku
kembali ke masa abu-abu. Masa dimana aku tidak memikirkan masa depan, masa
dimana kami bebas melakukan apa yang kita inginkan, dan masa dimana kami
mencari jati diri kita masing-masing, di luar semua itu, teringat satu bunga yang
selalu aku perhatikan, dia begitu berbeda dengan bunga yang lainnya , dia
terlihat lebih agak layu, dan sedikit sekali ditemani daun. Namun bunga itu
selalu memberi harapan kepada bunga yang lainnya, selalu memberi nutrisi ketika
teman yang lain jatuh layu, suka menarik bunga yang jatuh keatas dengan
daunnya. Sekarang aku enggan mendekatinya, bunga yang sudah lama ku tinggalkan
kini menjadi bunga harapan bangsa.
Lalu aku
teringat cerita kecil ku tentang Aristoteles yang disuruh berjalan lurus
mencari bunga oleh gurunya ketika berada di taman bunga. Pada saat di
tengah-tengah perjalanan dia menemukan bunga yang bagus dan baunya pun sangat harum, ketia dia
mau memetik bunga itu aristoteles berfikir bahwa dia akan menemukan bunga yang
lebih baik di depan, kemudian dia meninggalkan bunga itu dan mencari bunga yang
lebih baik, namun ketika sampai di ujung taman bunga, aristoteles tidak
menemukan bunga yang lebih indah, seperti bunga yang ditemukannya pertama kali.
Terkadang
banyak orang menunjukan cinta atau rasa kasih sayang kepada orang yang
dicintainya berbeda-beda, bisa jadi menyelipkannya dalam doa di setiap
shalatnya, memberikan perhatian kecil, memberikan barang atau mengajak ke
tempat yang mereka suka, nyempetin waktu untuk nemenin, dan kadang selalu
menyembunyikan masalah di depan orang yang mereka sayang. Dan masih banyak lagi
cara orang menunjukan rasa sayangnya.
Dari 3 paragrah diatas ceritanya gak nyambung? Yowes gak
papa yang penting baca ya ambil hikmah aja, bahwa terkadang banyak orang yang
yang gak peka wahwa ada orang yang menyukainya, padahal orang yang disukai
menyukainya, dah kadang kita ingin mencari sesuatu yang sempurna padahal yang
sempurna belum tentu memenuhi apa yang kita butuhkan, dan kita belajar bahwa
menunjukan rasa sayang tidak perlu diumbar-umbar, cukup dengan 2 orang yang
saling mendoakan di atas amparan sajadah yang selalu menunggu tuhan untuk
mempersatukan mereka.