buble

Sabtu, 11 Juni 2022

Mendengar?

Hey, bisakah kamu ikut duduk sebentar?

Aku punya cerita yang mungkin tidak memiliki latar

Duduk saja sebelahku, tapi maaf bangku ini agak kasar.

Tapi cukup nyaman karena berukuran cukup besar.


Ceritaku tentang seorang pria, dia muda, besar, dan bahagia.

Kata orang si begitu, bagaimana tidak, senyumnya saja tidak bisa hilang dari wajahnya.

Menjadi bahagia merupakan tujuan utama setiap manusia, iya engga? mana ada manusia yang gak mau dirinya bahagia.

Sampai-sampai untuk membahagiakan dirinya, manusia ini membutuhkan bantuan dari manusia lainnya.


Membantu orang lain bahagia adalah tugas yang sangat mulia.

Bahagia bisa dicapai dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Sialnya, manusia ini banyak sekali bahan untuk bahagia

yang kemudian dibagikan kepada teman temannya.


Suatu hari dia sedang bersama perempuan

Lihat betapa senangnya perempuan itu, tersenyum senyum selama perjalanan 

Dia yang mengemudi didepan hanya bisa curi curi saja

Sambil pura pura serius, padahal bibir ingin senyum juga


Dasar pria, masih saja dia menjaga gengsinya

Senyum saja harus liat kiri kanan.

Perlahan dia memelankan laju kendaraan

Modus sederhana untuk menjaganya tetap bersama


Waktu itu dia hanya mengantarkan depan kosan

Iya benar, kosan wanita mana boleh masuk untuk pria

Tangan memegang persening untuk memindahkan gigi

Kaki pelan-pelan injak kompling untuk pergi


Sesampai di kosannya, kosan yang cukup luas berukuran empat kali tiga

Sesekali melihat jendela, berfikir tentang apa yang akan dilakukannya lusa

Mengajak dia pergi, tapi sudah sering untuk dilakukan

Tidak mengajak dia pergi, pasti hati ini akan cepat bosan.


Waktu itu masih sangat kagum-kagumnya

Wajar saja masih remaja, cinta bisa datang kapan saja

Kurang lebih enam tahun, suka itu tiba-tiba hilang

Mungkin cinta yang  kadaluarsa, persis seperti yang radit bilang.


Merelakan orang yang kita sayang semakin dewasa ternyata semakin mudah

Cukup intropeksi diri, berkaca, dan tanya jujur terhadap diri sendiri

Bisakah membuat dia bahagia?

Bisakah dia tersenyum disetiap harinya?

dan bisa kah dia mewadahi egomu bahkan sebaliknya?










Tidak ada komentar:

Posting Komentar