hai!, aku katakan kepada perempuan yang kutemui di GSP lantai dua,
perempuan dengan tatapan galak, yang ternyata tidak semenakutkan kala itu
seseorang yang tekun akan sesuatu yang dijalaninya
membuatnya terasa sempurna jika bisa bertukar pikiran bersama
fotomu kala itu hanya bisa kulihat di kartu ujian
itu saja, aku hanya bisa mencuri waktu untuk bisa melihatnya
apakah dia seorang pria?
entahlah, bilang hai saja, setelah 2 bulan tertawa bersama.
dingin, dingin ku rasa sifat bawaanmu
tidak perlu bertanya banyak, mata itu yang menuntun ku kepada jawaban mu
sikap yang apik, ketika menjadi lawan
bersa menyenangkan jika ku ajak berteman.
kala itu kita berada di pertengahan
aku yang ciut hanya diam memperhatikan
menyadari bahwa ada seseorang yang baik untuk jadi teman
memperingatkan bahwa kamu harus mundur perlahan.
aku belajar bahwa bermain aman
mempunyai resiko kehlangan
aku bukan lah pria pertama yang dekat dengannya
sehingga hilang bagian yang untuk dikenang dalam hidupnya
gagal!, kali ini aku gagal bersemubnyi di balik kata-kata bijak
yang selalu mampu membuatku merasa tangguh
saat itu aku baru saja bertemu dengan kata "rela"
yang rasanya ternyata sepahit kopi dari jawa
berpuluh purnama menekan diri ini untuk terbiasa
radio mobil mengganti playlist lagu yang biasa didengarnya
jika kalian mengira ini akhir dari cerita
maka tebakan itu adalah sia-sia
malam itu adalah malam paling bahagia bagi semua orang
bagaimana tidak, semua orang hampir ada kala itu
kumpul terakhir dengan mengenang kenangan yang ada
memang paing asik untuk melihat cerita lama
yang ku tau waktu itu pukul 2 pagi
seseorang merasa resah
marah dan kesal bercampur di matanya
mata yang berbeda pada saat ku lihat waktu pertama
tuhan, benar saja
dia menagis untuk seseorang yang telah menemaninya
menangisi akan dosa yang telah dia perbuat
karena dia merasa kecewa gagal untuk merubahnya
tidak pernah disangka
seorang wanita bisa mengis seperti itu
menangiskan seseorang yang telah mengecewakannya
yang mungkin aku sendiri tidak pernah melakukan hal seperti itu
terasa percuma aku bicara
memberikan harapan yang aku juga tidak bisa bayangkan
maukah kalian tahu apa obat sakit hati itu?
obatnya adalah orang yang menyakitinya
Lambat laun waktu berjalan
waktu kembali mempertemukan
aku dan perempuan yang membuatku kaku
yang membuatku berbeda ketika jadi lawan bicara
entah dimulai dari mana
tugas menjadi progresif ketika mengerjakan bersama
dimulai dengan makan malam
dan disambung dengan dialog dini hari
mungkin momen saat itu ingin memohon untuk memperlambat waktu
namun, berjalan cepat seolah tak peduli
tugas demi tugas diselesaikan
hingga akhirnya mendekati ujian
ceritaku masih sangat panjang
tapi aku malas untuk mengingatnya
terlalu banyak bicara di tulisan ini
mengungkap kejujuran mendalam dalam pikiran ini
untuk perempuan itu, maafkan jika aku menulis sesuatu tentang mu
maafkan jika aku tidak selalu ada,
tidak selalu menjadi pria yang kamu panggil pertama kali
dan selalu bersembunyi dalam kemunafikan perkataannya
buble
Rabu, 28 Agustus 2019
Rabu, 26 Juni 2019
kepedulian?
Dulu selalu peduli sama semua orang, padahal orang itu sama sekali gak peduli sama lu
Dulu lu mau bantuin apa aja ke semua orang, padahal lu gak pernah dibantu sama orang yg udh lu bantu
dulu mau banget bahagiain semua orang, sampe sampe lu sendiri gak bahagia.
dulu sering banget ngerelain apapun untuk temen lu yang lagi butuh sesuatu, padahal lu ampe ngerelain kebutuhan lu juga.
dulu sering banget ngalah ketika adu argumen ama orang, padahal argumen lu lebih bagus dan masuk akal dari yang lain
makin sini makin gak bìsa kaya gitu lagi, gue baru ngerasain bahwa dirilu bisa jenuh, dan ketika lu jenuh, lu bakal ngerasain berapa banyak waktu yang lu buang untuk temen lu, sedangkan untuk lu sendiri lu gak mikirin dampaknya apa. mungkin karena gue gak punya inner circle atau yg lainnya kali ya, jadi dipandang kaya "ya elah cuma lu ini"
gue pikir dengan peduli terhadap semua orang adalah hal yg baik, tapi ketika lu peduli sama seseorang yang sama sekali gak peduli ama lu ternyata sakit loh hahaha
mungkin yang harus dilakuin adalah hanya peduli orang yang peduli sama lu
sayangi orang yang benar benar sayang sana lu
dengarkan orang yang mau mendengarkan lu
dan bahagiain orang yang sering bahagiain lu
waktu yang tuhan beri ke elu itu dikit, jadi habiskanlah dengan orang yang benar benar peduli ama lu
Selasa, 26 Maret 2019
Wanita dalam pelukan
Hari ini aku mulai beranjak dewasa
Beranjak dari masalah yang sudah bisa aku selesaikan
Apakah yakin bisa ku selesaikan?
Tentu!, karena aku tak mengatakan apa yang harus aku katakan.
Waktu udah jenuh untuk menunggu
Bibir sudah malu untuk mengeluh
Perasaan? Masih bisakah diharapkan?
Tidak, dia sudah kadaluarsa dan kunjung untuk dilupakan
Semakin hari jadi semakin lelah
Karena saat ini tujuan ku masih belum jelas
Seperti balita yang sudah merasa cemas
Karena cinta yang mungkin tidak akan di balas
Aku pintar memainkan mulut
Gimik ku cerdas mengtrol perasaan
Tapi, aku tidak terlalu berharap banyak
Dengan seseorang yang sudah punya akan perasaan
Nona bahagialah disana
Pergi kemanapun yang membuatmu menjadi nyaman
Kembali jika membutuhkan
Pergilah jika dibutuhkan...
Sedikit kata bahwa Cinta itu tidak mengenal rasa lelah, dia akan terus berlari tanpa sadar kita terus menyeret beban yg sangat berat.
Beranjak dari masalah yang sudah bisa aku selesaikan
Apakah yakin bisa ku selesaikan?
Tentu!, karena aku tak mengatakan apa yang harus aku katakan.
Waktu udah jenuh untuk menunggu
Bibir sudah malu untuk mengeluh
Perasaan? Masih bisakah diharapkan?
Tidak, dia sudah kadaluarsa dan kunjung untuk dilupakan
Semakin hari jadi semakin lelah
Karena saat ini tujuan ku masih belum jelas
Seperti balita yang sudah merasa cemas
Karena cinta yang mungkin tidak akan di balas
Aku pintar memainkan mulut
Gimik ku cerdas mengtrol perasaan
Tapi, aku tidak terlalu berharap banyak
Dengan seseorang yang sudah punya akan perasaan
Nona bahagialah disana
Pergi kemanapun yang membuatmu menjadi nyaman
Kembali jika membutuhkan
Pergilah jika dibutuhkan...
Sedikit kata bahwa Cinta itu tidak mengenal rasa lelah, dia akan terus berlari tanpa sadar kita terus menyeret beban yg sangat berat.
Kamis, 07 Februari 2019
Terimakasih Atas Waktunya
Senang bisa mengenal kepribadian unik mu
Senang bisa merigkas kebosanan ketika kamu sendiri
Senang bisa menjadi teman bicara dalam waktu yang lama
Dan senang rasanya tuhan mempercayakan mu kepadaku untuk sesaat....
Cerita itu akan berakhir semakin dekat
Ya ini akan menjadi kenangan yang tidak perlu dikenang
Aku hanya sebuah oksigen yang hanya lewat di pembuluh darah mu
Yang kemudian keluar karena kelelahan.
Sikap yang baik ketika aku menjadi teman
Tau segala hal apa yang harus ku lakukan
Menyiapkan mu candaan ketika bosan
Coba katakan itu semua, sehingga aku pantas di lupakan...
Siapa pria ini? Lama kelamaan sikapnya menjengkelkan.
Perlahan membuatku sangat bosan
Mungkin harus kamu peringatkan
Bahwa dia sudah bukan lagi tujuan.
Lantunan nada menjadi sumbang
Ingatan terhadap diriku perlahan menghilang
Karena sekarang aku percaya
Bahwa kamu sudah tidak sendirian
Senang bisa merigkas kebosanan ketika kamu sendiri
Senang bisa menjadi teman bicara dalam waktu yang lama
Dan senang rasanya tuhan mempercayakan mu kepadaku untuk sesaat....
Cerita itu akan berakhir semakin dekat
Ya ini akan menjadi kenangan yang tidak perlu dikenang
Aku hanya sebuah oksigen yang hanya lewat di pembuluh darah mu
Yang kemudian keluar karena kelelahan.
Sikap yang baik ketika aku menjadi teman
Tau segala hal apa yang harus ku lakukan
Menyiapkan mu candaan ketika bosan
Coba katakan itu semua, sehingga aku pantas di lupakan...
Siapa pria ini? Lama kelamaan sikapnya menjengkelkan.
Perlahan membuatku sangat bosan
Mungkin harus kamu peringatkan
Bahwa dia sudah bukan lagi tujuan.
Lantunan nada menjadi sumbang
Ingatan terhadap diriku perlahan menghilang
Karena sekarang aku percaya
Bahwa kamu sudah tidak sendirian
Langganan:
Postingan (Atom)